Senin, 30 Desember 2013

Pengertian filsafat ilmu



ILMU PENGETAHUAN
                               
A. Pengertian pengetahuan
Ada dua macam pengetahuan yaitu :
1.       Pengetahuan (pengetahuan biasa, knowledge)
2.       Ilmu pengetahuan (science)
Menurut Prof. I.R. PUDJAWIJATNA “pengetahuan hal hal yang berlaku umum dan tetap serta pasti dan yang terutama yang dipergunakan untuk keperluan sehari hari itulah yang kami namai pengetahuan biasa, atau dengan singkat ‘pengetahuan’.
JAMES K. FEIBLEMAN merumuskan “knowledge” yaitu pengetahuan : hubungan antara obyek dan subjek. Yang di sebut subjek disini adalah manusia sebagai kesatuan pelbagai macam kesanggupan (akal, pancaindra dsb.)yang digunakan untuk mengetahui sesuatu, jelas manusia sebagai kesadaran. Dan objek dalam pengetahuan ialah benda atau hal yang diselidiki oleh pengetahuan tersebut.
Menurut hemat penulisan pengetahuan itu dibeda-bedakan atas empat macam : yaitu a. Pengetahuan biasa, b. Pengetahuan ilmiah, c. Pengetahuan filosofis, d. Pengetahuan theologis.
B. Arti ilmu pengatahuan
Salah satu corak pengetahuan ialah pengetahuan yang ilmiah,yang lazim disebut ilmu pengetahuan, atau ekwivalen artinya science.  Menurut RALPH ROSS dan ERNEST VAN DEN HAAG dalam tulisanya, ilmu ialah yang empiris, yang rasional.yang umum dan bertimbun-bersusun; dan keempat-empatnya serentak. MUHAMMAD HATTA menulis : “tiap-tiap ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum kausal dalam stu golongan masalah yang sama tabiatnya, maupun menurut kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut bangunnya dari dalam”.
para ahli ilmu pengetahuan menjelaskan bahwa , ilmu pengetahuan adala semacam pengetahuan yang mempunyai ciri, tanda dan syarat tertentu, yaitu sistematik, rasional,empiris, umum dan kumulatif (tersusun timbun); bahwa ilmu pengetahuan itu merupakan lukisan dan keterangan yang lengkap dan konsisten mengenai hal hal yang di studinya dalam ruang dan wajtu sejauh jangka pemikiran dan pengindraan manusia.
C. Obyek ilmu pengetahuan
. Ada dua macam obyek ilmu pengetahuan, yaitu:
1.       Obyek materia ( obictum material, material object) ialah seluruh lapangan atau bahan yang djadikan obyek penyelidikan suatu ilmu.
2.       Obyek forma (obiectum formale, formal object) ialah obyek material yang disorot oleh suatu ilmu, sehingga membedakan ilmu yang satu dari ilmu yang lain, jika berobyek materia sama.
Obyek ilmu pengetahuan adalah alam dan manusia. Ilmu pengetahuan alam adalah ilmu tentang alam, maka oyek penyelidiakanya adalah alam semesta sejauh berada dalam waktu dan ruang. Dan ilmu pengetahuan manusia adalah tingkah laku manusia, ialah aspek aspek yang berhubungan dengan kehidupan manusia sebagai insan politik, insan ekonomi, insanhukum, atau insan sejarah.
D. Cabang cabang ilmu pengetahuan
Sistem pendidikan pada zaman purba dan abad pertengahan berdasarkan artis liberalis atau kesenian merdeka yang terdiri atas dua bagian, yaitu:
1.       Trivium atau tiga bagian yaitu :a.  grametika, b. dialektika, c. rhetorica.
2.       Quadrivum atau empat bagian yaitu : a. Arithmetica, b. Geometrica, c. Musica, d. Astronomia.
MUHAMMAD HATTA membagi ilmu pengetahuan menjadi tiaga bagian yaitu a. Ilmu alam, b. Ilmu sosial, c. Ilmu kultur. Undang-undang pokok tentang perguruan tinggi no.22 thn 1961 di indonesia, menggolong-golongkan ilmu pengetahuan menjadi empat bagian :
1.       Ilmu agama : ilmu agama dan ilmu jiwa
2.       Ilmu kebudayaan : ilmu sastra ,ilmu sejarah, ilmu pendidikan ,dan ilmu filsafat.
3.       Ilmu sosial ; ilmu hukum, ilmu ekonomi, ilmu sosial politik, ilmu ketatanegaraan dan ketataniagaan.
4.       Ilmu eksakta dan teknik : ilmu hayat, ilmu kedikteran , farmasi , ilmu kedokteran hewan, pertanian, ilmu pasti dan alam, ilmu teknik, ilmu geologi, ilomu oceanugrafi.
Prof. HARSOJO menyebutkan enam sikap ilmiah yaitu :
1.       Obyektivitas
2.       Sikap serba relatif
3.       Sikap skeptif
4.       Kesabaran intelektual
5.        Kesederhanaan
6.       Sikap tidak memihak pada etika.
E. Fungsi ilmu pengetahuan
Menurut Prof. HERBERT J. MULLER menuliskan dalam bukunya “ standar ilmiah suatu kebenaran tentunya bukan satu stunya standar, namun standar ini penting untuk mencapai kebenaran yang sesuai dengan pembacaan, kenyataan dan sejarah”. Drs R.B.S. FUDYARTANTA,  menyabutkan ada  empat fungsi ilmu pengatahuan
1.       Fungsi deskriptif : menggambarkan, melukiskan dan memaparkan suatu obyek atau masalah sehingga mudah dipelajari oleh peneliti.
2.       Fungsi pengembangan : melanjutkan hasil penemuan yang lalu an menemukan hasil ilmu pengetahuan yang baru.
3.       Fungsi prediksi : mera,malkan kejadian-kejadian yang besar kemungkinan terjadi sehingga manusia dapat mengambil tindakan tindakan ynag perlu dsalam usaha menghadspinya.
4.       Fungsi kontrol : berusaha mengendalikan peristiwa-peristiwa yang tidak di kehendaki.
F.Metode ilmu pengetahuan
Yang menjadi tujuan  ilmu pengetahuan tidak lain ialah tercapainya kebenaran. Yaitu kebenaran, maka ditempuhlah cara dan jalan tertentu, yang dikenal dengan metode ilmu pengetahuan atau metode ilmiah. Menurut ELGIN F. HUNT metode ilmu meliputi enam bagian :
1.       Obsevasi
2.       Perumusan masalah
3.       Mengumpulkan dan mengklarifikasikan fakta dan tambahan yang baru
4.       Mengadakan generalisasi
5.        Perumusan hipotesa
6.       Mengadakan testing dan verifikasi.

G. Postulat, Asumsi, Hipotesa Dan Teori
Ada beberapa istilah yang erat de gan ilmu pengetahuan, khususnya dengan metode ilmiah yaitu postulat, asumsi, hipotesa,dan teori.
a. Postulat
Postulat artinya sama dengan aksioma, yaitu perjanjian tetap, tetapi dibuat dengan semau-maunya sebagai dasar sesuatu dalam ilmu pasati. Adapun postulat-postulat ilmu pengetahuan itu adalah
1.       Dunia itu ada, dan kita dapat mengetahui bahwa dunia itu ada.
2.       Dunia empiris itu dapat diketahui oleh manusia melalui pancaindra
3.       Fenomena-fenomena yang terdapat didunia ini berhubungan dengan satu sama lain secara kausal.
b. Asumsi
Asumsi dan anggapan dasar adalah anggapan yang sudah dianggap benar, yang tidak diragukan lagi, terutama oleh sipenyelidik itu sendiri; anggapan yang merupakan dasar dan titik tolak segala pendangan kegiatan yang dighadapi oleh sipenyidik.
c. Hipotesa
Secara etimologis hipotesa berarti sesuatu yang masih kurang dari (hypo) sebuah kesimpulan pendapat (thesis). Hipotesa adalah suatu jawaban duga yang dianggap besar kemungkinannya untuk menjadi jawaban yang benar.
d. Teori
Teori itu tidak lain dari pada hipotesa yang sudah menjadi tesa (thesis), karna sudah terbuktikan kebenarannya  di atas batu ujian empiris, riset  dan eksperimental.
 H. Batasan dan relativitas ilmu pengetahuan
a.       Bahwa tidak semua persoalan (yang dipersoalkan oleh) manusia dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan.
b.      Bahwa nilai kebenaran ilmu pengetahuan itu adlah positif (sampai saat ini) dab relatif (tidak mutlak).
c.       Bahwa masalah-masalah yang diluar atau diatas jangkauan ilmu pengetahuan, yang demikian tidak bisa dijawab oleh ilmu pengetahuan, diserahkan pada filsafat.

PENGARUH FILSAFAT ISLAM TERHADAP KEBANGKITAN YANG TIDAK AKAN BERHASIL JIKA BERHUBUNGAN DAN BERSAUDARA DENGAN FILSAFAT KRISTEN
PASAL PERTAMA
CIRI KHAS FILSAFAT ISLAM

Filsafat islam memecahkan problematika-problematika besar tradisional yakni, problematika tuhan, alam dan manusia. Filsfat islam memiliki ciri khas sebagai berikut :
1. Sebagai filsafat religius-spritual
Filsafat islam melandaskan pada prinsip agam dan amat bertumpu pada ruh. Dikatakan filsafat religius, karna filsafat islam tumbuh dijantung islam; tokoh tokohnya di didik dengan ajaran-ajaran islam, minimun semangat islan dan hidup dengan suasana islam. Topik-topik filsafat islam itu bersipat religius, dimulai dengan meng-esa-kan tuhan dan menganalisa secara universal dan menukik teori ketuhanan yanh tak terdahului sebelumnya.
Dengan car religius dan spiritual ini, filsafat islam bisa mendakati filsafat skolastik, bahkan sejalan dengan sebagian filsafat modern dan kontemporer. Tokoh-tokoh agama di abad tengah tidak mungkin mengingkari filsafat yang mengemukakan teori penciptaan, membuktikan keabadian jiwa dan mempercayai balasan dan tanggung jawab, kebangkitan setelah mati dan kebangkitan akhirat.
2. Filsafat rasional
Walaupun berciri khas religius-spiritual, tetapi filsafat ilsam juga amat bertumpuk pada akal dalm menafsirkan problematika ketuhanan, manusia dan alam, karena wajib alwujud adalah akal murni. Ia dalah subyek yang berpikir sekaligus obyek pemikiran. Akal manusia merupakan salah satu potensi jiwa, dan disebut rational soul. Pada kenyataannya para filosof dengan kecendrungan rasionalnya sejalan secara khusus dengan mu’tazilah yang mendahului mereka dalm mengagungkan akal dan tunduk kepada hukumnya, dan mereka disebut para pemikir bebas islam.
3. Filsafat sinkretis
Filsafat islam memadukan antar sesama filosof.bangsa arab sudah mengenal sebagian dari filsafat timur klasik, disamping juga mengenal sebagian dari pada pendahulu socrates,kaum shopis, kaum socratisi, para pendukung netral sokrates, kaum stoa, kelompok agnostik dan tokoh tokoh aliran iskandar. Akan tetapi mereka konsentrasi khusus mempelajari plato dan aristoteles. Jadi orang-orang arab mengenal aristoteles dan plato secara langsung, melalui buku-buku karangan mereka berdua, platurkus (125), galenus (200) dan apa yang di nukil oleh hunain bin ishaq dalam bukunya “ para filosof langka” dari mereka berdua. Jika perpaduan antara plato dan aristoteles dianggap sebagai slah satu asas yang melandasi filsafat islam, maka prinsip yang kedua adalah memadukan filsafat dengan agama. Memaduakan berarti mendekatkan dan mengumpulkan dua sudut, dalam filsafat ada aspek-aspek yang tidak sesuai dengan agama. Sebaliknya, sebagian dari teks agama ada yang tidak sejalan denhan sudut pandang filsafat.
4. Filasafat yang berhubungan kuat dengan ilmu pengetahuan
Ciri khas yang terakhir adalah bahwa filsafat islam amat kuat berhubungan dengan ilmu pengetahuan. Saling to take and give, karena dalam kajian kajian filosof terdapat ilmu pengetahuan dan sejumlah problematika saintis, sebaliknya, dalam kajian-kajian saintis terdapat prinsip-prinsip dan teori-teori filosofis. Memang para filosof islam mengenggap ilmu-ilmu pengetahuan resional sebagai bagian dari filsafat. Para filsafat islam adalah ilmuwan, diantara mereka terdapat ilmuwan menonjol, misalnya al-kindi adalah ilmuwan sebelum menjadi filosof.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar