Senin, 30 Desember 2013

Pengertian filsafat ilmu



ILMU PENGETAHUAN
                               
A. Pengertian pengetahuan
Ada dua macam pengetahuan yaitu :
1.       Pengetahuan (pengetahuan biasa, knowledge)
2.       Ilmu pengetahuan (science)
Menurut Prof. I.R. PUDJAWIJATNA “pengetahuan hal hal yang berlaku umum dan tetap serta pasti dan yang terutama yang dipergunakan untuk keperluan sehari hari itulah yang kami namai pengetahuan biasa, atau dengan singkat ‘pengetahuan’.
JAMES K. FEIBLEMAN merumuskan “knowledge” yaitu pengetahuan : hubungan antara obyek dan subjek. Yang di sebut subjek disini adalah manusia sebagai kesatuan pelbagai macam kesanggupan (akal, pancaindra dsb.)yang digunakan untuk mengetahui sesuatu, jelas manusia sebagai kesadaran. Dan objek dalam pengetahuan ialah benda atau hal yang diselidiki oleh pengetahuan tersebut.
Menurut hemat penulisan pengetahuan itu dibeda-bedakan atas empat macam : yaitu a. Pengetahuan biasa, b. Pengetahuan ilmiah, c. Pengetahuan filosofis, d. Pengetahuan theologis.
B. Arti ilmu pengatahuan
Salah satu corak pengetahuan ialah pengetahuan yang ilmiah,yang lazim disebut ilmu pengetahuan, atau ekwivalen artinya science.  Menurut RALPH ROSS dan ERNEST VAN DEN HAAG dalam tulisanya, ilmu ialah yang empiris, yang rasional.yang umum dan bertimbun-bersusun; dan keempat-empatnya serentak. MUHAMMAD HATTA menulis : “tiap-tiap ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum kausal dalam stu golongan masalah yang sama tabiatnya, maupun menurut kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut bangunnya dari dalam”.
para ahli ilmu pengetahuan menjelaskan bahwa , ilmu pengetahuan adala semacam pengetahuan yang mempunyai ciri, tanda dan syarat tertentu, yaitu sistematik, rasional,empiris, umum dan kumulatif (tersusun timbun); bahwa ilmu pengetahuan itu merupakan lukisan dan keterangan yang lengkap dan konsisten mengenai hal hal yang di studinya dalam ruang dan wajtu sejauh jangka pemikiran dan pengindraan manusia.
C. Obyek ilmu pengetahuan
. Ada dua macam obyek ilmu pengetahuan, yaitu:
1.       Obyek materia ( obictum material, material object) ialah seluruh lapangan atau bahan yang djadikan obyek penyelidikan suatu ilmu.
2.       Obyek forma (obiectum formale, formal object) ialah obyek material yang disorot oleh suatu ilmu, sehingga membedakan ilmu yang satu dari ilmu yang lain, jika berobyek materia sama.
Obyek ilmu pengetahuan adalah alam dan manusia. Ilmu pengetahuan alam adalah ilmu tentang alam, maka oyek penyelidiakanya adalah alam semesta sejauh berada dalam waktu dan ruang. Dan ilmu pengetahuan manusia adalah tingkah laku manusia, ialah aspek aspek yang berhubungan dengan kehidupan manusia sebagai insan politik, insan ekonomi, insanhukum, atau insan sejarah.
D. Cabang cabang ilmu pengetahuan
Sistem pendidikan pada zaman purba dan abad pertengahan berdasarkan artis liberalis atau kesenian merdeka yang terdiri atas dua bagian, yaitu:
1.       Trivium atau tiga bagian yaitu :a.  grametika, b. dialektika, c. rhetorica.
2.       Quadrivum atau empat bagian yaitu : a. Arithmetica, b. Geometrica, c. Musica, d. Astronomia.
MUHAMMAD HATTA membagi ilmu pengetahuan menjadi tiaga bagian yaitu a. Ilmu alam, b. Ilmu sosial, c. Ilmu kultur. Undang-undang pokok tentang perguruan tinggi no.22 thn 1961 di indonesia, menggolong-golongkan ilmu pengetahuan menjadi empat bagian :
1.       Ilmu agama : ilmu agama dan ilmu jiwa
2.       Ilmu kebudayaan : ilmu sastra ,ilmu sejarah, ilmu pendidikan ,dan ilmu filsafat.
3.       Ilmu sosial ; ilmu hukum, ilmu ekonomi, ilmu sosial politik, ilmu ketatanegaraan dan ketataniagaan.
4.       Ilmu eksakta dan teknik : ilmu hayat, ilmu kedikteran , farmasi , ilmu kedokteran hewan, pertanian, ilmu pasti dan alam, ilmu teknik, ilmu geologi, ilomu oceanugrafi.
Prof. HARSOJO menyebutkan enam sikap ilmiah yaitu :
1.       Obyektivitas
2.       Sikap serba relatif
3.       Sikap skeptif
4.       Kesabaran intelektual
5.        Kesederhanaan
6.       Sikap tidak memihak pada etika.
E. Fungsi ilmu pengetahuan
Menurut Prof. HERBERT J. MULLER menuliskan dalam bukunya “ standar ilmiah suatu kebenaran tentunya bukan satu stunya standar, namun standar ini penting untuk mencapai kebenaran yang sesuai dengan pembacaan, kenyataan dan sejarah”. Drs R.B.S. FUDYARTANTA,  menyabutkan ada  empat fungsi ilmu pengatahuan
1.       Fungsi deskriptif : menggambarkan, melukiskan dan memaparkan suatu obyek atau masalah sehingga mudah dipelajari oleh peneliti.
2.       Fungsi pengembangan : melanjutkan hasil penemuan yang lalu an menemukan hasil ilmu pengetahuan yang baru.
3.       Fungsi prediksi : mera,malkan kejadian-kejadian yang besar kemungkinan terjadi sehingga manusia dapat mengambil tindakan tindakan ynag perlu dsalam usaha menghadspinya.
4.       Fungsi kontrol : berusaha mengendalikan peristiwa-peristiwa yang tidak di kehendaki.
F.Metode ilmu pengetahuan
Yang menjadi tujuan  ilmu pengetahuan tidak lain ialah tercapainya kebenaran. Yaitu kebenaran, maka ditempuhlah cara dan jalan tertentu, yang dikenal dengan metode ilmu pengetahuan atau metode ilmiah. Menurut ELGIN F. HUNT metode ilmu meliputi enam bagian :
1.       Obsevasi
2.       Perumusan masalah
3.       Mengumpulkan dan mengklarifikasikan fakta dan tambahan yang baru
4.       Mengadakan generalisasi
5.        Perumusan hipotesa
6.       Mengadakan testing dan verifikasi.

G. Postulat, Asumsi, Hipotesa Dan Teori
Ada beberapa istilah yang erat de gan ilmu pengetahuan, khususnya dengan metode ilmiah yaitu postulat, asumsi, hipotesa,dan teori.
a. Postulat
Postulat artinya sama dengan aksioma, yaitu perjanjian tetap, tetapi dibuat dengan semau-maunya sebagai dasar sesuatu dalam ilmu pasati. Adapun postulat-postulat ilmu pengetahuan itu adalah
1.       Dunia itu ada, dan kita dapat mengetahui bahwa dunia itu ada.
2.       Dunia empiris itu dapat diketahui oleh manusia melalui pancaindra
3.       Fenomena-fenomena yang terdapat didunia ini berhubungan dengan satu sama lain secara kausal.
b. Asumsi
Asumsi dan anggapan dasar adalah anggapan yang sudah dianggap benar, yang tidak diragukan lagi, terutama oleh sipenyelidik itu sendiri; anggapan yang merupakan dasar dan titik tolak segala pendangan kegiatan yang dighadapi oleh sipenyidik.
c. Hipotesa
Secara etimologis hipotesa berarti sesuatu yang masih kurang dari (hypo) sebuah kesimpulan pendapat (thesis). Hipotesa adalah suatu jawaban duga yang dianggap besar kemungkinannya untuk menjadi jawaban yang benar.
d. Teori
Teori itu tidak lain dari pada hipotesa yang sudah menjadi tesa (thesis), karna sudah terbuktikan kebenarannya  di atas batu ujian empiris, riset  dan eksperimental.
 H. Batasan dan relativitas ilmu pengetahuan
a.       Bahwa tidak semua persoalan (yang dipersoalkan oleh) manusia dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan.
b.      Bahwa nilai kebenaran ilmu pengetahuan itu adlah positif (sampai saat ini) dab relatif (tidak mutlak).
c.       Bahwa masalah-masalah yang diluar atau diatas jangkauan ilmu pengetahuan, yang demikian tidak bisa dijawab oleh ilmu pengetahuan, diserahkan pada filsafat.

PENGARUH FILSAFAT ISLAM TERHADAP KEBANGKITAN YANG TIDAK AKAN BERHASIL JIKA BERHUBUNGAN DAN BERSAUDARA DENGAN FILSAFAT KRISTEN
PASAL PERTAMA
CIRI KHAS FILSAFAT ISLAM

Filsafat islam memecahkan problematika-problematika besar tradisional yakni, problematika tuhan, alam dan manusia. Filsfat islam memiliki ciri khas sebagai berikut :
1. Sebagai filsafat religius-spritual
Filsafat islam melandaskan pada prinsip agam dan amat bertumpu pada ruh. Dikatakan filsafat religius, karna filsafat islam tumbuh dijantung islam; tokoh tokohnya di didik dengan ajaran-ajaran islam, minimun semangat islan dan hidup dengan suasana islam. Topik-topik filsafat islam itu bersipat religius, dimulai dengan meng-esa-kan tuhan dan menganalisa secara universal dan menukik teori ketuhanan yanh tak terdahului sebelumnya.
Dengan car religius dan spiritual ini, filsafat islam bisa mendakati filsafat skolastik, bahkan sejalan dengan sebagian filsafat modern dan kontemporer. Tokoh-tokoh agama di abad tengah tidak mungkin mengingkari filsafat yang mengemukakan teori penciptaan, membuktikan keabadian jiwa dan mempercayai balasan dan tanggung jawab, kebangkitan setelah mati dan kebangkitan akhirat.
2. Filsafat rasional
Walaupun berciri khas religius-spiritual, tetapi filsafat ilsam juga amat bertumpuk pada akal dalm menafsirkan problematika ketuhanan, manusia dan alam, karena wajib alwujud adalah akal murni. Ia dalah subyek yang berpikir sekaligus obyek pemikiran. Akal manusia merupakan salah satu potensi jiwa, dan disebut rational soul. Pada kenyataannya para filosof dengan kecendrungan rasionalnya sejalan secara khusus dengan mu’tazilah yang mendahului mereka dalm mengagungkan akal dan tunduk kepada hukumnya, dan mereka disebut para pemikir bebas islam.
3. Filsafat sinkretis
Filsafat islam memadukan antar sesama filosof.bangsa arab sudah mengenal sebagian dari filsafat timur klasik, disamping juga mengenal sebagian dari pada pendahulu socrates,kaum shopis, kaum socratisi, para pendukung netral sokrates, kaum stoa, kelompok agnostik dan tokoh tokoh aliran iskandar. Akan tetapi mereka konsentrasi khusus mempelajari plato dan aristoteles. Jadi orang-orang arab mengenal aristoteles dan plato secara langsung, melalui buku-buku karangan mereka berdua, platurkus (125), galenus (200) dan apa yang di nukil oleh hunain bin ishaq dalam bukunya “ para filosof langka” dari mereka berdua. Jika perpaduan antara plato dan aristoteles dianggap sebagai slah satu asas yang melandasi filsafat islam, maka prinsip yang kedua adalah memadukan filsafat dengan agama. Memaduakan berarti mendekatkan dan mengumpulkan dua sudut, dalam filsafat ada aspek-aspek yang tidak sesuai dengan agama. Sebaliknya, sebagian dari teks agama ada yang tidak sejalan denhan sudut pandang filsafat.
4. Filasafat yang berhubungan kuat dengan ilmu pengetahuan
Ciri khas yang terakhir adalah bahwa filsafat islam amat kuat berhubungan dengan ilmu pengetahuan. Saling to take and give, karena dalam kajian kajian filosof terdapat ilmu pengetahuan dan sejumlah problematika saintis, sebaliknya, dalam kajian-kajian saintis terdapat prinsip-prinsip dan teori-teori filosofis. Memang para filosof islam mengenggap ilmu-ilmu pengetahuan resional sebagai bagian dari filsafat. Para filsafat islam adalah ilmuwan, diantara mereka terdapat ilmuwan menonjol, misalnya al-kindi adalah ilmuwan sebelum menjadi filosof.

problem sosial dan tri pusat pendidikan



“problem sosial dan tri pusat pendidikan”
PENYELESAIAN PROBLEM SOSIAL MELALUI OPTIMALISASI FUNGSI TRI PUSAT PENDIDIKAN
1.      Problem Sosial pada beberapa daerah
            Premanisme, perjudian dan minuman keras yang muncul karena rendahnya tingkat pendidikan masyarakat, kemiskinan dan kurangnya penegakan hukum.. Dari pengamatan penulis rendahnya tingkat pendidikan ini dimulai dari tingkat pendidikan orang tua sehingga menyebabkan :
1.       Kesadaran akan pendidikan anak kurang
2.       Tidak berfungsinya pendidikan keluarga
Faktor ekonomi (kemiskinan) karena kesulitan pekerjaan atau penghasilan rendah yang dialami masyarakat tertentu akan menyebabkan :
1.       Kemampuan menyekolahkan anak berkurang
2.       Pencarian jalan pintas untuk mencapai kesejahteraan memunculkan premanisme dan perjudian.
3.       Pengangguran mendekatkan mereka pada minuman keras.
Problem di atas bertambah luas dan rumit juga diakibatkan penegakan hukum yang sangat lemah oleh aparat keamanan.
2.      optimisasi fungsi tri pusat pendidikan
Penyelenggaraan pendidikan adalah menjadi tanggungjawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah, karena itu pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat (Guruvalah 2003 :1).  Pendidikan kita terdiri atas tiga bagian. Pertama, pendidikan informal (keluarga), formal (sekolah) dan nonformal (masyarakat). Sasaran yang ingin dicapai dari pendidikan kita adalah pembentukan aspek kognitif (intelektual), afektif (sikap mental atau moral) dan psikomotorik (skill/keterampilan). Idealnya, pembentukan aspek kognitif menjadi tugas dan tanggung jawab para pendidik (guru) di sekolah, pembentukan aspek efektif menjadi tugas dan tanggung jawab orangtua dan pembentukan aspek psikomotorik menjadi tugas dan tanggung jawab masyarakat (lembaga-lembaga kursus, dan sejenisnya). Dengan adanya pembagian tugas seperti ini, masalah pendidikan sebenarnya menjadi tanggung jawab semua pihak: orangtua, pendidik (guru) dan masyarakat. Pendidikan moral seperti agama, budi pekerti, etika, dan sejenisnya, menjadi tugas dan tanggung jawab orangtua. Pendidikan keterampilan seperti kursus komputer, bahasa asing, menjahit, dan sebagainya, menjadi tugas dan tanggung jawab masyarakat (lembaga-lembaga kursus). Sedangkan pendidikan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) menjadi tugas dan tanggung jawab para pendidik (guru) di sekolah. Tapi karena tidak setiap keluarga mampu memberikan pendidikan yang dimaksud dalam keluarga, maka sekolah sering merasa perlu untuk memberikan tanggungjawabnya untuk mengembangkan seluruh kemampuan siswa, sehingga sekolah sering memberikan muatan-muatan yang dapat bermanfaat bagi siswa (bukan kognitif saja).
Pada umumnya sekolah sebagai lembaga pendidikan dan merupakan pusat kegiatan belajar mengajar dijadikan tumpuan dan harapan orang tua, keluarga, masyarakat, bahkan pemerintah. Karena itu, sekolah senantiasa memberikan pelayanan pendidikan, pengajaran, dan pelatihan yang bersifat ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), keterampilan, dan pembentukan sikap mental yang baik bagi peserta didiknya. Karena sekolah diberi tumpuan sedemikian besar, maka berimplikasi juga pada kemampuan masyarakat untuk dapat melanjutkan sekolah, akhirnya banyak masyarakat tidak mendapatkan pendidikan yang layak. Di lain pihak usaha Pemerintah untuk mengembangkan pendidikan luar sekolah terlihat setengah hati, ini terlihat dari kecilnya proporsi biaya dan kegiatan untuk pendidikan luar sekolah dibandingkan pendidikan formal. Sehingga tidak heran bila kita melihat pengangguran dan problem sosial semakin banyak terjadi di negara kita padahal kalau kita lihat, jumlah sekolah saat ini lebih banyak dibandingkan pada masa-masa yang lampau.
Melihat keadaan seperti itu selain disebabkan oleh faktor ekonomi dan penegakan hukum, problem sosial yang terjadi di beberapa daerah, desa atau kampung disebabkan oleh faktor pendidikan. Jika ditengok ke belakang bahwa pendidikan kita mempunyai pilar yang disebut tri pusat pendidikan, maka  terlihat tiga pilar pendidikan kita berjalan tidak optimal. Ketidakoptimalan ini terjadi karena pendidikan formal, pendidikan keluarga dan pendidikan masyarakat berjalan tidak terpadu, bahkan terjadi dikotomi, kadang terjadi saling menyalahkan antara keluarga dan sekolah atau masyarakat tentang penyebab suatu permasalahan yang diakibatkan oleh pendidikan, seperti tanggungjawab pendidikan moral atau agama. Untuk menyelesaikan problem sosial di beberapa daerah, perlu mengoptimalkan tri pusat pendidikan tersebut dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1.       Pemerataan Pendidikan formal
2.        Muatan nilai pada pendidikan formal
3.       Memperbanyak peran pendidikan luar sekolah.
 A.Pemerataan Pendidikan Formal
            Walaupun pendidikan formal untuk masyarakat kita dapat dikatakan merata, tapi perlu ditinjau kembali sejauh mana bisa memberikan kontribusi untuk menyelesaikan problem sosial di atas.  Khusus untuk desa atau kampung yang mempunyai problem sosial yang tinggi, perlu dilakukan terobosan oleh pemerintah dengan membebaskan pembayaran BP3 pada siswa-siswa yang berasal dari tempat tersebut. Walaupun harus diakui BP3 memberikan kontribusi yang besar pada pelaksanaan pendidikan di sekolah dan peningkatan pendidikan, tetapi pada akhir-akhir ini banyak terjadi ketidakadilan dalam kontribusi BP3 ini, karena terjadi kesewenang-wenangan dalam hal jumlah iuran BP3. Hal ini terlihat banyak sekolah negeri iuaran BP3nya lebih besar dibandingkan bebeberapa sekolah swasta, padahal sekolah negeri sudah menerima subsidi dari pemerintah.
            Pemerintah perlu memberi subsidi yang nyata pada daerah-daerah yang banyak mengalami problem sosial, sehingga peningkatan pendidikan pada anak-anak akan merubah sikap mental mereka di kemudian hari. Dalam konteks otonomi daerah, Pemerintah Daerah dapat menggunakan kebijakan daerah untuk memperhatikan daerahnya dan memberikan subsidi yang nyata bagi daerah atau desa/kampung yang mengalami masalah sosial. Pemerintah Daerah Jemberana misalnya, mengambil langkah yang spektakuler dengan membebaskan siswa di kabupaten tersebut dari pembayaran SPP/BP3.
B. Muatan Nilai pada Pendidikan Formal
            Muatan nilai pada pendidikan formal sudah sangat sering didengar, bahkan sering menjadi polemik apakah menjadi mata pelajatran tersendiri atau diintegrasikan pada mata pelajaran yang lainnya. Dengan konsep Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) sebenarnya sangat memungkinkan memasukkan muatan nilai pada mata pelajaran yang sudah ada. Pada dasarnya pendidikan bertugas mempersiapkan anak untuk menghadapi hari esok. Dengan demikian pendidikan seyogyanya sesuai dengan kebutuhan anak kelak manakala mereka terjun ke masyarakat. Pendidikan berkewajiban menanamkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dibutuhkan individu dalam mengarungi kehidupannya di masyarakat. Sehingga pendidikan bidang-bidang studi turut pula bertanggung jawab dalam mengembangkan kemampuan itu, (Harry Firman, 2004:3)
Sering terjadi dikotomi atau saling menyalahkan tentang pendidikan nilai, apakah diberikan di sekolah atau di keluarga/masyarakat. Pihak sekolah menganggap pendidikan nilai ada di keluarga, karena sebagian besar waktu anak didik berada di rumah (bukan di sekolah), sedangkan pihak orang tua atau masyarakat memandang karena tugas sekolah juga mendidik aspek afektif dan psikomotorik ada pelajaran moral dan agama, maka kesalahan sering dilimpahkan ke sekolah. Sebenarya pendidikan nilai adalah tanggungjawab dari semuanya sebagai fungsi tri pusat pendidikan, sehingga tidak perlu terjadi dikotomi, semua pihak harus bersatu padu untuk memberikan pendidikan nilai pada anak atau siswa. Pendidikan agama menjadi tumpuan yang terbesar untuk membentuk watak siswa sehingga memiliki kompetensi moral yang cukup untuk membentuk kepribadian yang baik, dengan demikian kegagalan dalam pendidikan keluarga (jika terjadi) dapat dikompensasi dengan pemberian muatan nilai pada pendidikan formal.
C. Memperbanyak peran pendidikan luar sekolah.
            Pendidikan Luar Sekolah (PLS) sebenarnya pendidikan yang strategis untuk menyelesaikan problem sosial, tetapi Pemerintah justru tidak memberikan porsi yang cukup untuk berperan pada akhir-akhir ini.
            Di era otonomi daerah, Pemerintah perlu lebih menggerakkan pendidikan non formal tersebut untuk dapat membantu menyelesaikan problem sosial tersebut. Pemda sebenarnya lebih mengetahui kondisi daerahnya dibanding pemerintah pusat sehingga memiliki kebijakan yang lebih tepat bagaimana menyelesaikan problem sosial yang dialami beberapa daerah. Pendidikan non formal yang hanya bertumpu pada isu-isu yang sudah usang seperti kejar paket A, B atau penuntasan buta aksara perlu dikurangi tetapi perlu menambah atau meningkatkan kegiatan pada isu:
1.       peningkatan kualitas program pendidikan perempuan dan pendidikan orang tua
2.       perluasan pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan berkelanjutan melalui program pembinaan kursus, kelompok belajar usaha, magang, dan beasiswa pelatihan.
Program Pendidikan Perempuan, yakni program untuk  memberikan  serta meningkatkan  pengetahuan, keterampilan serta sikap  mental perempuan, sehingga mereka mampu melaksanakan fungsi  keluarga dalam rangka terciptanya keluarga yang sehat dan sejahtera. Kegiatan-kegiatan dalam program pendidikan perempuan adalah:
1.       Pendidikan Keterampilan Usaha Perempuan (PKUP), guna memberikan bekal kemampuan berusaha sehingga mereka memiliki sumber penghasilan yang tetap
2.       Pendidikan Orangtua, guna memberikan bekal kemampuan dalam melaksanakan fungsi keluarga; serta 3) Pemberdayaan  Perempuan, guna memberdayakan perempuan sebagai mitra sejajar pria (gender).    
Kualitas pendidikan perempuan dan orang tua pada daerah-daerah dengan problem sosial tinggi, akan memberikan dampak yang positif terhadap pendidikan keluarga. Kita mengetahui perempuan dapat menopang ekonomi keluarga, dan lebih banyak bertemu anggota keluarga dalam konteks pendidikan keluarga sehingga ini dapat membawa iklim positif bagi penyelesaian problem sosial
Program Pendidikan Berkelanjutan, terdiri dari:
1.       program yang berorientasi pada pemberian bekal pengembangan diri dan  profesionalisme melalui kursus yang sesuai dengan kebutuhan warga, seperti: jasa, bahasa, pertanian, kerumahtanggaan, kesehatan, teknik dan perambahan, olahraga kesenian, kerajinan dan industri, serta keterampilan khusus
2.       program yang berorientasi pada pemberian bekal untuk bekerja mencari nafkah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan hidup melalui program Kejar Usaha, Magang, Beasiswa/Kursus
3.       program yang berorientasi pada bekal untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, yang dilaksanakan melalui program Paket C Setara SMU yang diintegrasikan dengan pendidikan keterampilan sehingga adanya peningkatan pengetahuan disertai dengan peningkatan kemampuan bermatapencaharian.
Peningkatan kualitas pendidikan berkelanjutan pada daerah-daerah bermasalah.akan memberikan dampak ekonomi yang bagus, sehingga lambat laun kemiskinan pada daerah bermasalah dapat dikurangi. Pemberian keterampilan akan memberikan ruang yang kondusif bagi penambahan penghasilan keluarga dan dengan adanya kegiatan usaha maka prilaku-prilaku buruk seperti perjudian, minuman keras dapat dikurangi.
3.      kesimpulan
            Dari uraian di atas dapat dikemukakan bahwa problem sosial seperti premanisme, perjudian dan minuman keras mengalami peningkatan di beberapa kampung, desa atau daerah, yang perlu dicarikan jalan untuk dapat diselesaikan oleh segenap komponen masyarakat. Dengan semangat otonomi daerah, Pemerintah Daerah dapat lebih terbuka mengetahui permasalahan-permasalahan tersebut dan memberikan kebijakan-kebijakan yang mengarah bagi penyelesaian problem sosial melalui optimalisasi fungsi tri pusat pendidikan. Optimalisasikan fungsi tri pusat pendidikan melalui :
1.       Pemerataan pendidikan formal melalui pemberian subsidi langsung kepada siswa dari daerah-daerah yang mengalami problem sosial
2.       Muatan nilai pada pendidikan formal melalui pengitregasian muatan nilai ke mata pelajaran pokok
3.       Memperbanyak peran pendidikan luar sekolah/nonformal pada daerah-daerah yang mengalami problem sosial dengan :
a.       peningkatan kualitas program pendidikan perempuan dan pendidikan orang tua,
b.      perluasan pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan berkelanjutan melalui program pembinaan kursus, kelompok belajar usaha, magang, dan beasiswa pelatihan.
            Pemerintah Daerah selayaknya lebih memperhatikan problem sosial yang terjadi di beberapa daerah, desa, kampung dengan memberikan peningkatan kualitas pendidikan baik pendidikan formal maupun nonformal.

sejarah Utsman bin affan



MAKALAH
PENDALAMAN PAI DI SEKOLAH/MADRASAH
“UTSMAN BIN AFFAN “

tugas ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah pendalaman PAI disekolah/ madrasah yang berjudul “ Utsman Bin Affan ”




Dibuat oleh :
Yulia syarifah
1211202271


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG 2012


BAB I
PENDAHULUAN


Keberhasilan muhammad S.A.W dalam membangun peradaban dunia dan kemudian ditambah lagi dengan kegemilangan generasi para sahabat yang mewariskan sistem dan nilai luhur saat tampil memegang tongkat kepemimpinan setelahnya merupakan torehan sejarah yang layak dicatat dengan tinta emas. Khulafaur Rasyidin adalah bukti dari suksesnya pewarisan sistem dan nilai tersebut, wafatnya nabi tidak serta-merta menjadikan islam kehilangan peradabannya karena memang risalah ilahiyah ini tidak pernah bergantung pada satu namapun. Ditangan empat khalifah yang pertama inilah islam telah mencapai puncak kejayaannya. Sebuah prestasi yang belum berulang dua kali sampai hari ini. hingga suatu hari datang dan merebaknya fitnah yang disulut oleh kedengkian musuh-musuh islam.
Berikut ini adalah beberapa tema sederhana yang berkaitan langsung dengan sejarah kepemimpinan dua khalifah terakhir yakni Utsman bin ‘Affan. Kami ketengahkan ini agar menjadi daya rangsang guna menggali dan mengkaji makna kebijakan dari pejalanan kepemimpinan beliau berdua. Sehingga, siapapun akan bisa mereguknya untuk kemudian diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi sejarah yang kita selami ini adalah tapak perjalanan dua pribadi agung yang langsung berinteraksi dengan rasulullah. Mereka adalah orang-orang yang pertama sekali merasakan manisnya cucuran hidayah dan kemudian berbuah prilaku yang baik dan elegan.
Untuk itu, kami membuat makalah ini yang berjudul tentang “ UTSMAN BIN AFFAN “ sebagai bahan ajar mata kuliah dan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah pendalaman PAI disekolah/madrasah.  dan  Apabila ada penulisan yang kurang efektif mohon dosen bisa memaklumunya










BAB II
PEMBAHASAN

A.     Ailsilah, Kepribadian  Ustman bin Affan dan perjuangan dalam dakwah islam

a.       silsilah dan kepribadian utsman bin affan
Utsman bin Affan adalah sahabat nabi dan juga khalifah ketiga dalam Khulafaur Rasyidin. Beliau dikenal sebagai pedagang kaya raya dan ekonomi yang handal namun sangat dermawan. Banyak bantuan ekonomi yang diberikannya kepada umat Islam di awal dakwah Islam. Nama lengkap beliau adalah Utsman bin affan Al-Amawi Al-Quarisyi, Ia mendapat julukan Dzunnurain yang berarti yang memiliki dua cahaya. Julukan ini didapat karena Utsman telah menikahi puteri kedua dan ketiga dari Rasullah S.a.w  yaitu Ruqayah dan Ummu Kaltsum, Dari perkawinannya lahirlah 9 anak laki-laki; Abdullah al-Akbar, Abdullah al-Ashgar, Amru, Umar, Kholid, al-Walid, Sa’id dan Abdul Muluk. Dan 8 anak perempuan. Usman bin Affan lahir pada 574 Masehi dari golongan Bani Umayyah.  Nama ibu beliau adalah Arwa binti Kuriz bin Rabiah. Beliau masuk Islam atas ajakan  Abu Bakar dan termasuk  golongan Assabiqunal Awwalun (golonganyang pertama-tama masuk Islam). Rasulullah S.a.w  sendiri menggambarkan Utsman bin Affan  sebagai pribadi yang paling jujur dan  rendah hati diantara kaum muslimin.
Utsman adalah seorang yang saudagar yang kaya tetapi dermawan. Beliau adalah seorang pedagang kain yang kaya raya, kekayaan ini beliau belanjakan guna mendapatkan keridhaan Allah, yaitu untuk pembangunan umat dan ketinggian Islam. Beliau memiliki kekayaan ternak lebih banyak dari pada orang arab lainya. Ia adalah khalifah ketiga yang memerintah dari tahun 644 (umur 69–70 tahun) hingga 656 (selama 11–12 tahun). Selain itu sahabat nabi yang satu ini memiliki sifat yang sangat pemalu.
Masuknya utsman kedalam islam berawal dari sebuah suara dalam mimpinya di bawah rindang pohon antara maan dan azzarqa yang menyarankan agar beliau segera kembali ke mekkah sebab orang yang bernama Muhammad telah muncul membawa ajaran baru yang kelak akan merubah dunia sebagai utusan tuhan. Setelah terbangun dari mimpinya beliau bergegas kembali ke mekkah dan menanyakan hal ihwal ataupun makna yang tersimpan dari kejadian yang menimpanya. Kemudian beliau bertemu dengan Abu bakar dan mengajaknya untuk mengikuti langkahnya yang lebih dahulu memeluk islam. Lalu menghadaplah keduanya kepada rasulullah untuk menyatakan keislamannya. Sungguh tak terbilang pengorbanannya terhadap islam, tak terbatas pada hartanya saja yang selalu dibelanjakan di jalan Allah nyawanya pun teramat sering terancam dengan berbagai pengucilan dan penyiksaan dari kerabat dan pemuka Quraisy ketika mereka tahu keislamannya. Di sisi lain Allah serta rasulnya begitu mencintainya sehingga pernah satu riwayat disebutkan bahwa beliau adalah salah satu penghuni syurga yang akan menemani rasul kelak.
b.      perjuangan dalam dakwah islam :
1.       Utsman menjadi khalifah
Pembai’atan Utsman sebagai khalifah berdasar kesepakatan enam orang sahabat termasuk dirinya yang telah ditunjuk langsung oleh Umar ibn Khattab untuk menjadi penggantinya yang akan melanjutkan kepemimpinan dan perjuangannya dalam menyebarkan islam ke penjuru dunia. Dari masa inilah awal pengangkatan seorang khalifah secara demokratis dengan jalan musyawarah yang diwakili oleh keenam orang sahabat sepanjang sejarah manusia.
Satu dekade pertama kepemimpinan Ustman adalah masa yang dipenuhi dengan prestasi penting dan kesejahteraan ekonomi yang tiada duanya, terkecuali pada dua tahun terakhir yang berbanding terbalik dengan sebelumnya kondisi serba sulit akibat merebaknya fitnah dan kedengkian musuh – musuh Islam yang diarahkan padanya sehingga beliau syahid Beliau wafat pada bulan haji tahun 35 H. dalam usia 82 tahun setelah menjabat sebagai Khalifah selama 12 tahun. Beliau dimakamkan di kuburan Baqi di Madinah

2.       Perluasan wilayah Islam
Seperti yang telah dikemukakan diatas bahwasanya utsman harus bekerja lebih keras lagi dalam mempertahankan dan melanjutkan perjuangan panji islam sebab berbagai ancaman dan rintangan akan semakin berat untuknya mengingat pada masa sebelumnya telah tersiar tanda-tanda adanya negeri yang pernah ditaklukkan oleh islam hendak berbalik memberontak padanya. Namun demikian, meski disana-sini banyak kesulitan beliau sanggup meredakan dan menumpas segala pembangkangan mereka, bahkan pada masa ini islam berhasil tersebar hampir ke seluruh belahan dunia mulai dari Anatolia, dan Asia kecil, Afganistan, Samarkand, Tashkent, Turkmenistan, Khurasan dan Thabrani Timur hingga Timur Laut seperti Libya, Aljazair, Tunisia, Maroko dan Ethiopia. Maka islam lebih luas wilayahnya jika dibandingkan dengan Imperium sebelumnya yakni Romawi dan Persia karena islam telah menguasai hampir sebagian besar daratan Asia dan Afrika.

3.       Pembentukan Armada laut Islam pertama
Ide atau gagasan untuk membuat sebuah armada laut islam sebenarnya telah ada sejak masa kekhalifahan Umar Ibn khattab namun beliau menolaknya lantaran khawatir akan membebani kaum muslimin pada saat itu. Setelah kekhalifahan berpindah tangan pada Utsman maka gagasan itu diangkat kembali kepermukaan dan berhasil menjadi kesepakatan bahwa kaum muslimin memang harus ada yang mengarungi lautan meskipn sang khalifah mengajukan syarat untuk tidak memaksa seorangpun kecuali dengan sukarela. Berkat armada laut ini wilayah islam bertambah luas setelah menaklukkan pulau Cyprus meski harus melewati peperangan yang melelahkan.

4.       Kodifikasi Al – Qur’an
Masa penyusunan Al – qur’an memang telah ada pada masa Khalifah Abu Bakar atas usulan Umar bin Khaththab yang kemudian disimpan ditangan istri Nabi Hafsah binti Umar. Berdasar pertimbangan bahwa banyak dari para penghafal Al – Qur’an yang gugur usai peperangan Yamamah. Kini setelah Ustman memegang tonggak kepemimpinan dan bertambah luas pula wilayah kekuasaan Islam maka banyak ditemukan perbedaan lahjah dan bacaan terhadap Al – Qur’an. Inilah yang mendorong beliau untuk menyusun kembali Al – Qur’an yang ada pada Hafsah dan menyeragamkannya kedalam bahasa Quraisy agar tidak terjadi perselisihan antara umat dikemudian hari. Seperti halnya kitab suci umat lain yang selalu berbeda antar sekte yang satu dengan yang lainnya. Maka diutuslah beberapa orang kepercayaannya untuk menyebarkan Al – Qur’an hasil kodifikasinya ke beberapa daerah penting antara lain Makkah, Syiria. Kuffah, Syam, Bashrah dan Yaman. Kemudian Beliau menginstruksikan untuk membakar seluruh mushaf yang lain dan berpatokan pada mushaf yang baru yang diberi nama Mushaf Al-Iman.

5.       khalifah kali pertama yang melakukan perluasan masjid al-Haram (Mekkah) dan masjid Nabawi (Madinah) karena semakin ramai umat Islam yang menjalankan rukun Islam kelima (haji). ia mencetuskan ide polisi keamanan bagi rakyatnya; membuat bangunan khusus untuk mahkamah dan mengadili perkara yang sebelumnya dilakukan di masjid; membangun pertanian, menaklukan Syiria, Afrika Utara, Persia, Khurasan, Palestina, Siprus, Rodhes, dan juga membentuk angkatan laut yang kuat. Jasanya yang paling besar adalah saat mengeluarkan kebijakan untuk mengumpulkan Al-Quran dalam satu mushaf.

B.      contoh nilai positif  utsman bin affan
1.       sabar
2.       dermawan
3.       pemimpin yang baik
4.       jujur
5.       Utsman bin Affan adalah seorang ahli ekonomi yang terkenal, tetapi jiwa sosial beliau tinggi. Beliau tidak segan-segan mengeluarkan kekayaanya untuk kepentingan Agama dan Masyarakat umum.Sebagai Contoh :
1.       Utsman bin Affan membeli sumur yang jernih airnya dari seorang Yahudi seharga  200.000 dirham yang kira-kira sama dengan dua setengah kg emas pada waktu itu. Sumur itu beliau wakafkan untuk kepentingan rakyat umum.
2.       Memperluas Masjid Madinah dan membeli tanah disekitarnya.
3.       Beliau mendermakan 1000 ekor unta dan 70 ekor kuda, ditambah 1000 dirham sumbangan pribadi untuk perang Tabuk, nilainya sama dengan sepertiga biaya ekspedisi tersebut.
4.       Pada masa pemerintahan Abu Bakar,Utsman juga pernah memberikan gandum yang diangkut dengan 1000 unta untuk membantu kaum miskin yang menderita di musim kering.

C.      nilai teladan utsman bin affan
1.       mencintai alquran seperti membaca alquran dan mendawamkannya
2.       bersedekah
3.       sabar
4.       jujur
5.       pemalu
6.       menjadi seorang pemimpin yang baik, pintar, cerdas, dermawan, mencintai rakyatnya
7.       lemah lembut



BAB III
KESIMPULAN


Utsman bin Affan adalah sahabat nabi dan juga khalifah ketiga dalam Khulafaur Rasyidin. Beliau dikenal sebagai pedagang kaya raya dan ekonomi yang handal namun sangat dermawan. Banyak bantuan ekonomi yang diberikannya kepada umat Islam di awal dakwah Islam. Utsman adalah seorang yang saudagar yang kaya tetapi dermawan. Beliau adalah seorang pedagang kain yang kaya raya, kekayaan ini beliau belanjakan guna mendapatkan keridhaan Allah, yaitu untuk pembangunan umat dan ketinggian Islam. Beliau memiliki kekayaan ternak lebih banyak dari pada orang arab lainya. Utsman bin Affan adalah seorang ahli ekonomi yang terkenal, tetapi jiwa sosial beliau tinggi. Beliau tidak segan-segan mengeluarkan kekayaanya untuk kepentingan Agama dan Masyarakat umum.Sebagai Contoh :  a) Utsman bin Affan membeli sumur yang jernih airnya dari seorang Yahudi seharga  200.000 dirham yang kira-kira sama dengan dua setengah kg emas pada waktu itu. Sumur itu beliau wakafkan untuk kepentingan rakyat umum,  b) Memperluas Masjid Madinah dan membeli tanah disekitarnya, c) Beliau mendermakan 1000 ekor unta dan 70 ekor kuda, ditambah 1000 dirham sumbangan pribadi untuk perang Tabuk, nilainya sama dengan sepertiga biaya ekspedisi tersebut, d) Pada masa pemerintahan Abu Bakar,Utsman juga pernah memberikan gandum yang diangkut dengan 1000 unta untuk membantu kaum miskin yang menderita di musim kering. beliau adalah orang yeng termasuk mengkodifikasikan alquran da seorang pemimpin yang dermawan, sabar bijaksana, dan mencintai rakyatnya.












DAFTAR PUSTAKA



http://id.wikipedia.org/wiki/Utsman_bin_Affan : Utsman bin Affan
http://ebook-paktani.tk : Kisah Khulafaur Rasyidin