ILMU PENGETAHUAN
A. Pengertian
pengetahuan
Ada dua macam
pengetahuan yaitu :
1.
Pengetahuan (pengetahuan
biasa, knowledge)
2.
Ilmu pengetahuan (science)
Menurut Prof. I.R. PUDJAWIJATNA “pengetahuan hal hal yang berlaku umum
dan tetap serta pasti dan yang terutama yang dipergunakan untuk keperluan
sehari hari itulah yang kami namai pengetahuan biasa, atau dengan singkat
‘pengetahuan’.
JAMES K.
FEIBLEMAN merumuskan “knowledge” yaitu pengetahuan : hubungan antara obyek dan
subjek. Yang di sebut subjek disini adalah manusia sebagai kesatuan pelbagai
macam kesanggupan (akal, pancaindra dsb.)yang digunakan untuk mengetahui
sesuatu, jelas manusia sebagai kesadaran. Dan objek dalam pengetahuan ialah
benda atau hal yang diselidiki oleh pengetahuan tersebut.
Menurut hemat
penulisan pengetahuan itu dibeda-bedakan atas empat macam : yaitu a.
Pengetahuan biasa, b. Pengetahuan ilmiah, c. Pengetahuan filosofis, d.
Pengetahuan theologis.
B. Arti
ilmu pengatahuan
Salah satu corak pengetahuan ialah pengetahuan yang ilmiah,yang lazim
disebut ilmu pengetahuan, atau ekwivalen artinya science. Menurut RALPH ROSS dan ERNEST VAN DEN HAAG
dalam tulisanya, ilmu ialah yang empiris, yang rasional.yang umum dan
bertimbun-bersusun; dan keempat-empatnya serentak. MUHAMMAD HATTA menulis :
“tiap-tiap ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum kausal
dalam stu golongan masalah yang sama tabiatnya, maupun menurut kedudukannya
tampak dari luar, maupun menurut bangunnya dari dalam”.
para ahli ilmu
pengetahuan menjelaskan bahwa , ilmu pengetahuan adala semacam pengetahuan yang
mempunyai ciri, tanda dan syarat tertentu, yaitu sistematik, rasional,empiris,
umum dan kumulatif (tersusun timbun); bahwa ilmu pengetahuan itu merupakan
lukisan dan keterangan yang lengkap dan konsisten mengenai hal hal yang di
studinya dalam ruang dan wajtu sejauh jangka pemikiran dan pengindraan manusia.
C. Obyek
ilmu pengetahuan
. Ada dua macam obyek ilmu pengetahuan, yaitu:
1.
Obyek materia ( obictum
material, material object) ialah seluruh lapangan atau bahan yang djadikan
obyek penyelidikan suatu ilmu.
2.
Obyek forma (obiectum
formale, formal object) ialah obyek material yang disorot oleh suatu ilmu,
sehingga membedakan ilmu yang satu dari ilmu yang lain, jika berobyek materia
sama.
Obyek ilmu pengetahuan adalah alam dan manusia. Ilmu pengetahuan alam
adalah ilmu tentang alam, maka oyek penyelidiakanya adalah alam semesta sejauh
berada dalam waktu dan ruang. Dan ilmu pengetahuan manusia adalah tingkah laku
manusia, ialah aspek aspek yang berhubungan dengan kehidupan manusia sebagai
insan politik, insan ekonomi, insanhukum, atau insan sejarah.
D. Cabang
cabang ilmu pengetahuan
Sistem pendidikan pada zaman purba dan abad pertengahan berdasarkan
artis liberalis atau kesenian merdeka yang terdiri atas dua bagian, yaitu:
1.
Trivium atau tiga bagian
yaitu :a. grametika, b. dialektika, c.
rhetorica.
2.
Quadrivum atau empat bagian
yaitu : a. Arithmetica, b. Geometrica, c. Musica, d. Astronomia.
MUHAMMAD HATTA
membagi ilmu pengetahuan menjadi tiaga bagian yaitu a. Ilmu alam, b. Ilmu
sosial, c. Ilmu kultur. Undang-undang pokok tentang perguruan tinggi no.22 thn
1961 di indonesia, menggolong-golongkan ilmu pengetahuan menjadi empat bagian :
1.
Ilmu agama : ilmu agama dan
ilmu jiwa
2.
Ilmu kebudayaan : ilmu
sastra ,ilmu sejarah, ilmu pendidikan ,dan ilmu filsafat.
3.
Ilmu sosial ; ilmu hukum,
ilmu ekonomi, ilmu sosial politik, ilmu ketatanegaraan dan ketataniagaan.
4.
Ilmu eksakta dan teknik :
ilmu hayat, ilmu kedikteran , farmasi , ilmu kedokteran hewan, pertanian, ilmu
pasti dan alam, ilmu teknik, ilmu geologi, ilomu oceanugrafi.
Prof. HARSOJO
menyebutkan enam sikap ilmiah yaitu :
1.
Obyektivitas
2.
Sikap serba relatif
3.
Sikap skeptif
4.
Kesabaran intelektual
5.
Kesederhanaan
6.
Sikap tidak memihak pada
etika.
E. Fungsi
ilmu pengetahuan
Menurut Prof. HERBERT J. MULLER menuliskan dalam bukunya “ standar
ilmiah suatu kebenaran tentunya bukan satu stunya standar, namun standar ini
penting untuk mencapai kebenaran yang sesuai dengan pembacaan, kenyataan dan
sejarah”. Drs R.B.S. FUDYARTANTA,
menyabutkan ada empat fungsi ilmu
pengatahuan
1.
Fungsi deskriptif :
menggambarkan, melukiskan dan memaparkan suatu obyek atau masalah sehingga
mudah dipelajari oleh peneliti.
2.
Fungsi pengembangan :
melanjutkan hasil penemuan yang lalu an menemukan hasil ilmu pengetahuan yang
baru.
3.
Fungsi prediksi :
mera,malkan kejadian-kejadian yang besar kemungkinan terjadi sehingga manusia
dapat mengambil tindakan tindakan ynag perlu dsalam usaha menghadspinya.
4.
Fungsi kontrol : berusaha
mengendalikan peristiwa-peristiwa yang tidak di kehendaki.
F.Metode
ilmu pengetahuan
Yang menjadi tujuan ilmu
pengetahuan tidak lain ialah tercapainya kebenaran. Yaitu kebenaran, maka
ditempuhlah cara dan jalan tertentu, yang dikenal dengan metode ilmu
pengetahuan atau metode ilmiah. Menurut ELGIN F. HUNT metode ilmu meliputi enam
bagian :
1.
Obsevasi
2.
Perumusan masalah
3.
Mengumpulkan dan
mengklarifikasikan fakta dan tambahan yang baru
4.
Mengadakan generalisasi
5.
Perumusan hipotesa
6.
Mengadakan testing dan
verifikasi.
G.
Postulat, Asumsi, Hipotesa Dan Teori
Ada beberapa istilah yang erat de gan ilmu pengetahuan, khususnya
dengan metode ilmiah yaitu postulat, asumsi, hipotesa,dan teori.
a. Postulat
Postulat artinya sama dengan aksioma, yaitu perjanjian tetap, tetapi
dibuat dengan semau-maunya sebagai dasar sesuatu dalam ilmu pasati. Adapun
postulat-postulat ilmu pengetahuan itu adalah
1.
Dunia itu ada, dan kita
dapat mengetahui bahwa dunia itu ada.
2.
Dunia empiris itu dapat
diketahui oleh manusia melalui pancaindra
3.
Fenomena-fenomena yang
terdapat didunia ini berhubungan dengan satu sama lain secara kausal.
b. Asumsi
Asumsi dan anggapan dasar adalah anggapan yang sudah dianggap benar, yang
tidak diragukan lagi, terutama oleh sipenyelidik itu sendiri; anggapan yang
merupakan dasar dan titik tolak segala pendangan kegiatan yang dighadapi oleh
sipenyidik.
c. Hipotesa
Secara etimologis hipotesa berarti sesuatu yang masih kurang dari
(hypo) sebuah kesimpulan pendapat (thesis). Hipotesa adalah suatu jawaban duga
yang dianggap besar kemungkinannya untuk menjadi jawaban yang benar.
d. Teori
Teori itu tidak lain dari pada hipotesa yang sudah menjadi tesa
(thesis), karna sudah terbuktikan kebenarannya
di atas batu ujian empiris, riset
dan eksperimental.
H. Batasan dan relativitas ilmu pengetahuan
a.
Bahwa tidak semua persoalan
(yang dipersoalkan oleh) manusia dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan.
b.
Bahwa nilai kebenaran ilmu
pengetahuan itu adlah positif (sampai saat ini) dab relatif (tidak mutlak).
c.
Bahwa masalah-masalah yang
diluar atau diatas jangkauan ilmu pengetahuan, yang demikian tidak bisa dijawab
oleh ilmu pengetahuan, diserahkan pada filsafat.
PENGARUH FILSAFAT ISLAM TERHADAP KEBANGKITAN YANG
TIDAK AKAN BERHASIL JIKA BERHUBUNGAN DAN BERSAUDARA DENGAN FILSAFAT KRISTEN
PASAL PERTAMA
CIRI KHAS FILSAFAT ISLAM
Filsafat islam memecahkan problematika-problematika besar tradisional
yakni, problematika tuhan, alam dan manusia. Filsfat islam memiliki ciri khas
sebagai berikut :
1. Sebagai
filsafat religius-spritual
Filsafat islam melandaskan pada prinsip agam dan amat bertumpu pada
ruh. Dikatakan filsafat religius, karna filsafat islam tumbuh dijantung islam;
tokoh tokohnya di didik dengan ajaran-ajaran islam, minimun semangat islan dan
hidup dengan suasana islam. Topik-topik filsafat islam itu bersipat religius,
dimulai dengan meng-esa-kan tuhan dan menganalisa secara universal dan menukik
teori ketuhanan yanh tak terdahului sebelumnya.
Dengan car
religius dan spiritual ini, filsafat islam bisa mendakati filsafat skolastik,
bahkan sejalan dengan sebagian filsafat modern dan kontemporer. Tokoh-tokoh
agama di abad tengah tidak mungkin mengingkari filsafat yang mengemukakan teori
penciptaan, membuktikan keabadian jiwa dan mempercayai balasan dan tanggung
jawab, kebangkitan setelah mati dan kebangkitan akhirat.
2. Filsafat
rasional
Walaupun berciri khas religius-spiritual, tetapi filsafat ilsam juga
amat bertumpuk pada akal dalm menafsirkan problematika ketuhanan, manusia dan
alam, karena wajib alwujud adalah akal murni. Ia dalah subyek yang berpikir
sekaligus obyek pemikiran. Akal manusia merupakan salah satu potensi jiwa, dan
disebut rational soul. Pada kenyataannya para filosof dengan kecendrungan
rasionalnya sejalan secara khusus dengan mu’tazilah yang mendahului mereka dalm
mengagungkan akal dan tunduk kepada hukumnya, dan mereka disebut para pemikir
bebas islam.
3. Filsafat
sinkretis
Filsafat islam memadukan antar sesama filosof.bangsa arab sudah
mengenal sebagian dari filsafat timur klasik, disamping juga mengenal sebagian
dari pada pendahulu socrates,kaum shopis, kaum socratisi, para pendukung netral
sokrates, kaum stoa, kelompok agnostik dan tokoh tokoh aliran iskandar. Akan
tetapi mereka konsentrasi khusus mempelajari plato dan aristoteles. Jadi
orang-orang arab mengenal aristoteles dan plato secara langsung, melalui
buku-buku karangan mereka berdua, platurkus (125), galenus (200) dan apa yang
di nukil oleh hunain bin ishaq dalam bukunya “ para filosof langka” dari mereka
berdua. Jika perpaduan antara plato dan aristoteles dianggap sebagai slah satu
asas yang melandasi filsafat islam, maka prinsip yang kedua adalah memadukan
filsafat dengan agama. Memaduakan berarti mendekatkan dan mengumpulkan dua
sudut, dalam filsafat ada aspek-aspek yang tidak sesuai dengan agama. Sebaliknya,
sebagian dari teks agama ada yang tidak sejalan denhan sudut pandang filsafat.
4. Filasafat
yang berhubungan kuat dengan ilmu pengetahuan
Ciri khas yang terakhir adalah bahwa filsafat islam amat kuat
berhubungan dengan ilmu pengetahuan. Saling to take and give, karena dalam
kajian kajian filosof terdapat ilmu pengetahuan dan sejumlah problematika
saintis, sebaliknya, dalam kajian-kajian saintis terdapat prinsip-prinsip dan
teori-teori filosofis. Memang para filosof islam mengenggap ilmu-ilmu
pengetahuan resional sebagai bagian dari filsafat. Para filsafat islam adalah
ilmuwan, diantara mereka terdapat ilmuwan menonjol, misalnya al-kindi adalah
ilmuwan sebelum menjadi filosof.